Rektor Universitas Balikpapan (Uniba) Dr. Isradi zainal menyampaikan orasi ilmiah dengan tema ‘ Sustainable Development Goals dalam mewujudkan IKN’ di hadapan Pengurus, Penasehat dan Dewan Pakar Forsiladi (Forum silaturrahmi Doktor Indonesia). Acara yang berlangsung di Ruang pola Kantor Gubernur Kaltim tersebut sebagai rangkaian dari Pelantikan Pengurus Forsiladi Kaltim Periode 2022-2025 yang dihadiri langsung oleh Ketua umum Forsiladi Dr. Eden(17/1/2022).

Dalam paparannya terkait SDGs dan IKN, Ketua PII Kaltim megawali dengan menyampaikan latar belakang SDGs dan 17 prinsip yang harus dipenuhi. Setelah itu Isradi menyampaikan visi yang dibuat oleh pemerintah terkait IKN yakni Smart, Green, Forest, dan sustainable city. Menurut Sekjen Forum Rektor PII ini, visi pemerintah belumlah cukup untuk mewujudkan IKN yang berbasis DSGs. Diperlukan visi tambahan seperti blue city, blue economy dan pengrmbangan SDM untuk mewujudkannya. Selain itu isradi menyampaikan konsep khusus terkait smart city. Smart yang dimaksud adalah Safe_Sustain, Modern, Artistics & Technology_Transportation. Safe dan Sustain punya makna bahwa IKN harus aman dari segala bencana, kelaparan, kemiskinan, kebodohan, polusi, macet, banjir dan memiliki keberlangsungan, Modern punya arti bahwa IKN yang dibangun ini futuristik dan dibangun untuk ratusan tahun ke depan, bukan bongkar pasang, Artistics punya makna kota ini di tata secara baik, menjadi kota yang indah dan nyaman. Artificial Technology punya mkna bahwa kota ini berbasis technology arificial intelegence dan selalu mengikuti perkembangan teknologi dengan sistem transportasi massal yang modern. Dalam kaitan dengan konsep Green dan Forest city untuk IKN, maka jika ditelusuri lebih dalam, konsep ini pynya makna bahwa IKN harus bebas dari Batu bara terutama Panambangan, baik yang legal apalagi ilegal.

Pada kesempatan tersebut Isradi zainal yang juga Ketua Komite Penjaminan Mutu Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyampaikan urgensi nama yang perlu disematkan untuk IKN dalam melaksanakan visi pembangunan IKN yang smart, green, forest, blue dan sustainble city. Isradi mengusulkan nama IKN dengan Pakunegara atau Pakunagara. Istilah Pakunegara merupakan singkatan dari Penajam Paser Utara ‘Pa’ dan Kutai Kertanegara ‘Kunegara’. Jika nama IKN adalah Pakunagara, maka istilah ini dibagi menjadi Paku dan Nagara. Paku merupakan singkatan dari Paser dan Kutai atau Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara yang meruoakan Lokasi IKN. Paku juga bisa berarti Penguat. Nagara merupakan singkatan dari Nagari rimba nusa antara. Nagari artinya pusat pemerintahan, rimba berarti Forest city atau Green City, Nusantara artinya berbasis darata dan perairan (sungai dan laut).

Sebagai pertimbangan disampaikan bahwa usulan nama Pakunegara atau Pakunagara merupakan usulan dari sejumlah Rektor dan Akademisi termasuk Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI). Selain Rektor Uniba, ikut tampil sebagai pembicara adalah Rektor Untag Samarinda.